Emas Dalam Tekanan Karena Pembeli Asia Libur
Kerugian pada mata uang Euro telah menjadi salah satu ekspektasi untuk
menekan harga logam mulia. Mata uang tunggal berada di wilayah negatif
terhadap dolar setelah data ekonomi AS yang menunjukkan manufaktur di
negara bagian New York meluas pada bulan Februari untuk pertama kalinya
dalam tujuh bulan.
Investasi emas terlihat sedikit melunak pada awal tahun ini ketika
tanda-tanda pertumbuhan ekonomi seperti Amerika Serikat dan Cina
meningkat, sementara masalah utang dan pelemahan ekonomi di Eropa
tampaknya masih akan menekan harga di pasar.
Sinyal bearish jangka dekat juga terlihat pada peningkatan open
interest di Emas berjangka Comex. Ingat bahwa open interest hanyalah
penghitungan jumlah posisi yang beredar pada akhir sesi perdagangan, dan
secara umum ketika open interest naik ketika harga emas menurun, ini
menunjukkan posisi bearish baru dimulai.
Pertanyaannya adalah, pada tingkat ini apakah para trader menjual emas
di harga yang tepat atau melakukan beberapa pembelian bargain hunting?
Hal ini tentu saja membawa beberapa permintaan kebutuhan yang cukup
banyak dan berpotensi akan meningkatkan harga emas. Pasar telah
berada di bawah tekanan sepanjang minggu dimana support biasanya ada
pada pembeli fisik di Asia yang sempat absen karena liburan Tahun Baru
Imlek.
Saya pikir pembeli dari kawasan Asia akan menemukan level yang sangat
menarik ketika mereka mulai kembali bekerja pada hari Senin. Harapan
tersebut dapat menyebabkan beberapa short-covering pada hari ini.
Pada pergerakan Jumat kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran USD
1633.95 per troy ounce. Sejak pembukaan market, Emas langsung melemah
dengan bergerak ke bawah menuju support terendahnya pada kisaran USD
1597.46 per troy ounce. Hingga akhirnya pergerakan emas di tutup pada
kisaran USD 1608.73 per troy ounce. Pergerakan emas kembali mengalami
kerugian terhadap dollar sebanyak USD 25.22.
Pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat kembali berada di bawah
indikator simple moving average (SMA) 20 yang merupakan area resistan
kuat bagi pergerakan emas. Indikator relative strength index (RSI 14)
berada di level 32 dengan memberikan indikasi harga berada dalam
kondisi jenuh jual. Demikian juga dengan indikator momentum 14
memberikan indikasi akan bergerak bullish minor.
Secara umum pergerakan emas pada grafik 4 jam-an terlihat berada dalam
tekanan bearish dan saat ini emas berpotensi akan melakukan rebound
dengan bergerak ke atas. Jika emas menembus resistan USD 1618.13 per
troy ounce dan garis tengah dari tools Andrew Pithcfrok membuka peluang
emas akan bergerak ke atas menuju resistan USFD 1641.26 per troy ounce.
Sebaliknya waspadai jika muncul sinyal dan pola bearish di sekitar
resistan USD 1618.13 per troy ounce berpotensi akan membawa emas kembali
terkoreksi kebawah menuju support USD 1597.46 per troy ounce.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin berinvestasi di monex, hubungi 0852 8286 1411